PORTABS.COM – Mengetahui 5 Perbedaan Pasar Forex dan Pasar Saham. Di zaman modern ini, sebagian besar dari kita sudah tidak asing lagi mendengar istilah forex dan saham. Forex dan saham sudah seperti gaya hidup anak milenial sekarang ini.

Pada dunia investasi, forex dan saham merupakan pasar yang populer. Meskipun inveestasi di kedua pasar tersebut cukup menguntungkan. Namun, resiko yang terjadipun juga tinggi.

Meskipun sama-sama pasar keuangan, pasar forex dan pasar saham sebenarnya berbeda, tapi memiliki tujuan yang sama, yaitu, mendapatkan kuntungan. Dilihat dari definisi sederhananya, forex merupakan perjual belian mata uang asing. Sedangkan saham, jual beli surat kepemilikan dari saham perusahaan.

Pasar Forex Vs Pasar Saham

  1. Instrumen yang Dipasarkan (perdagangkan)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, definisi kedua pasar tersebut sudah menunjukan perbedaan yang kentara. Pada pasar saham, yang diperjual belikan merupakan surat bukti kepemilikan sebuah perusahaan atau perseroan terbatas. Contoh perusahaan yang memperjual belikan sahamnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Trending:  Investasi Syariah: Hukum, Keunggulan dan Jenis-jenisnya

Sedangkan pasar forex, yang diperjual belikan adalah mata uang negara-negara. Mata uang yang diperdagangkan biasanya dalam bentuk kombinasi, seperti EUR/USD, USD/JPY, AUD/USD, dan lain-lain.

  1. Waktu Pemasaran

Waktu beroperasi pasar saham terbatas. Bisanya hanya beberapa jam, dari pagi hingga sore. Tentunya setiap negara memiliki waktu operasional bursa saham yang berbeda-beda.

Pada Pasar forex, mereka beroperasi selama 24 jam. Perbedaan waktu di seluruh dunia yang membuat hal itu terjadi. Ingat ‘kan, kalau forex perdagangan mata uang negara-negara.

Ada empat waktu perdagangan dalam forex, yaitu, sesi  Australia (Sydney) mulai pukul 05.00 – 14.00 WIB, setelah itu dilanjutkan sesi Asia (Tokyo) mulai 07.00 – 16.00 WIB, selanjutnya sesi Eropa (London) dimulai pukul 13.00 – 22.00 WIB, dan terakhir sesi Amerika (New York) dimulai pukul 20.00 – 05.00 WIB.

  1. Liquiditas

Pasar forex memiliki kapitalisasi yang besar, sehingga menjadikannya pasar keuangan yang paling liquid. Di pasar selalu tersedia dana yang cukup, sehingga menemukan pembelipun mudah.

Sedangkan pasar saham memiliki liquiditas yang bergantung kepada kapitalisasi dan popularitas saham yang dibeli. Lebih mudah menjual saham-saham besar atau saham lapi satu, dibandingkan dengan saham lapis ketiga.

Trending:  Hukum Forex Dalam Islam Menurut Fatwa MUI Lengkap
  1. Leverage

Terdapat istilah leverage dalam pasar forex yang memiliki arti melakukan transaksi dengan modal yang kurang dari modal sebenarnya. Ada proporsi tertentu dalam leverage, misalnya 1:100. Artinya, anda cukup mengeluarkan modal sebesar US$100 untuk transaksi senilai US$10.000.

Selisih dana transaksi tersebut dianggap sebagai pinjaman dari broker untuk trader. Pinjaman ini hanya dapat dipakai untuk bertrading saja, tentunya tidak bisa ditarik dan tidak berbunga.

Kebalikan dari pasar forex, pada pasar saham, leveragenya sangat kecil, bahkan bisa dikatakan tidak ada. Untuk membeli saham senilai 50 juta, anda harus mengeluarkan modal sebesar 50 juta juga.

  1. Keuntungan

Pasar saham transaksi yang dilakukan adalah dengan membeli saham kemudian menjualnya pada waktu tertentu (transaksi satu arah),  misalnya menunggu harga naik. Dari sini dapat dilihat, bahwa pasar saham mendapatkan keuntungan jika menjualnya ketika harga sedang naik. Sedangkan ketika harga turun, akan mengalami kerugian.

Berbeda dengan pasar forex. Pada pasar ini transaksi terjadi dua arah. Sewaktu harga naik ataupun turun, anda tetap bisa mendapatkan keuntungan. Anda bisa memilih posisi buy atau sell tergantung situasi.

Itulah beberapa perbedaan antara pasar forex dengan pasar saham.

Trending:  Bagaimana Hukum Investasi Dalam Islam? Ini Penjelasannya

Iklan